GOLDEN RATIO
Tahukah kamu apa “Golden Ratio” itu? Dalam bahasa kita, golden ratio bisa disepadankan dengan ratio emas. Berapa besarkah ratio emas itu? Manusiakah yang melahirkan ratio emas ini taukah tuhanmu? Seorang matematikawan besar italia, L Picaso Fibonacci (1170-1240) M, telah berhasil menguak “ratio emas” yang tersembunyi di balik sejumlah objek jagat raya ini. Lewat desain barisan bilangan yang ia ciptakan, ia berhasil menguak kebesaran Dzat Yang Maha Mengetahui lewat konstanta illhiyah yang dikenal dengan nama “ratio emas” dalam penciptaan makhluk-makhluknya.
Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam Keadaan payah.(Qs.Al-mulk, 67:3-4).
Masih ingatkah kamu bagaimana bentuk barisan Fibonacci ini? Benar, Fibonacci memulai penyusupan barisan ini dengan angka 0 dan 1. Kemudian, ia meneruskan kelahiran suku berikutnya dengan cara menjumlahkan dua angka sebelumnya. Lihatlah keindahan karyanya. 0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, 377, 610, 987, 1597, 2584,…
Angka Fibonacci memiliki satu sifat menarik. Jika kamu membagi satu angka dalam barisan tersebut dengan angka sebelumnya, maka akan kamu dapatkan sebuah angka hasil pembagian yang besarnya sangat mendekati satu sama lain. Bahkan, angka ini cemderung bernilai tetap setelah angka ke-13 dalam deret tersebut. Mengapa bisa demikian? Angka ini, selanjutnya, dikenal sebagai “golden ratio” atau “ ratio emas”.
233/144=1,618
377/233=1,618
610/377=1,618
987/610=1,618
1597/987=1,618
2584/1597=1,618
Dimanakah ratio emas bersembunyi? Jika antara pusar dan telapak kaki dianggap 1 unit, maka tinggi seorang manusia setara dengan 1,618 unit. Berapa ratio emas lain pada tubuh manusia rata-rata adalah:
1. Jarak antara ujung jari dan siku disbanding dengan jarak antara pergelangan tangan dan siku
2. Jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala disbanding dengan panjang kepala.
3. Jarak antara pusar dan ujung atas kepala disbanding dengan jarak antara garis bahu dan ujung atas kepala.
4. Jarak antara pusar dan lutut disbanding denga jarak antara utut dan telapak kaki.
Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka Apakah kamu tidak memperhatikan?(Qs. Adz Dzaariyaat,51:20-21).
0 komentar:
Posting Komentar